Era Penyimpanan Konvensional (2015-2016)
Awal mula perjalanan VickyServer dimulai dengan ketergantungan pada media penyimpanan portabel tradisional. Kami menggunakan flash disk kapasitas 64GB dengan keterbatasan signifikan:
- Risiko kerusakan fisik tinggi akibat sambungan USB yang rapuh
- Kecepatan transfer terbatas 30MB/s (USB 2.0)
- Kapasitas tidak memadai untuk arsip multimedia
Pada 2017, beralih ke hard disk eksternal 2TB namun menghadapi tantangan baru: kebutuhan kabel daya terpisah, keharusan melakukan eject manual untuk mencegah corrupt data, dan mobilitas yang terbatas karena berat perangkat (±300 gram).
Revolusi Server Lokal (2020-2023)
Tahun 2020 menjadi titik balik dengan membangun NAS (Network Attached Storage) pertama menggunakan komputer bekas dengan spesifikasi:
- Prosesor AMD Core 2 Duo
- 4GB DDR3 RAM
- 1x HDD 1TB UnRAID
Sistem ini memungkinkan akses data melalui jaringan lokal dengan kecepatan 1Gbps, namun masih terbatas pada:
- Ketergantungan pada VPN untuk akses eksternal
- Manajemen user yang manual via command line
- Tidak ada integrasi layanan cloud
Evolusi ke Platform Terintegrasi (2024-Sekarang)
Pada kuartal kedua 2024, dilakukan migrasi besar-besaran ke arsitektur server CPU dengan:
- CPU bekas komputer office
- Masih Menggunakan 2x HDD 500Gb RAID 1
- Kapasitas RAM 6Gb
- Menggunakan OS TrueNAS Scale
- Containerisasi layanan menggunakan Docker
- Belum tersedia otomasi backup
Transformasi ini memungkinkan pengembangan website sebagai antarmuka utama dengan fitur: streaming media langsung, manajemen file berbasis web, dan sistem pengelolaan data terpusat. Pemilihan TrueNAS Scale sebagai sistem operasi utama memberikan fondasi untuk:
- Enkripsi end-to-end pada level filesystem
- Skalabilitas storage tanpa downtime
- Optimasi cache multi-layer